MAKALAH KIMIA ANALISIS
MAKALAH KIMIA ANALISIS
“PENERAPAN
KIMIA ANALISIS”
Oleh:
1.
A’afif Amirul Amin (1413206001)
2.
Arum Fajarwati (1413206007)
3.
Dwi Ambika P. (1413206015)
4.
Narrullita Erriga P. (1413206030)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes KARYA PUTRA BANGSA
TULUNGAGUNG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENERAPAN
KIMIA ANALISIS” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Bapak Arif Santoso selaku Dosen mata kuliah Kimia
Analisis Stikes Karya Putra Bangsa yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
pentingnya peranan ilmu kimia analisis dalam berbagai bidang yang meliputi
bidang industri farmasi, di laboratorium, di puskesmas atau klinik, rumah sakit
/ apotek, dan BPOM serta dalam bidang penelitian.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat dengan menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tulungagung,
12 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan………………………………………………………..………….2
1.3 Manfaat………………………………………………………..………...2
BAB II ISI
2.1 Penerapan Ilmu Kimia Analisis Di
dalam Industri Farmasi............... 3
2.2 Di Laboratorium....................................................................................... 4
2.3 Puskesmas Atau Klinik / Apotek Atau
Rumah Sakit........................... 4
2.4 BPOM..........................................................................................................5
2.5 Penelitian.................................................................................................... 7
2.6 Kehidupan
Sehari-hari.............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………........9
3.2 SARAN……………………………………………………………….........9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia
analisis pada dasarnya menyangkut penentuan komposisi kimiawi suatu materi.
Kimia analitik tidak hanya digunakan di bidang kimia saja, tetapi digunakan
juga secara luas di bidang ilmu lainnya.
Kemajuan
sains dan teknologi mempengaruhi perkembangan kimia analisis. Dengan alat-alat analisis
yang canggih maka pekerjaan-pekerjaan analisis kimia dapat dilakukan dengan
cepat, tepat, dan memerlukan sedikit cuplikan.
Seiring
dengan kemajuan sains dan teknologi maka peran seorang analis harus benar-benar
ditingkatkan dengan didukung oleh maraknya pengembangan penelitian-penelitian
di bidang analisis. Dalam industri farmasi peran seorang analis harus
benar-benar profesional. Hal ini tentu saja seorang analis diharapkan mempunyai
wawasan yang cukup luas tentang pengembangan metode analisis modern dan
menguasai segala aspek analisis khususnya bahan obat-obatan.
Seorang
analis tidak hanya harus mengetahui jangkauan dan pemakaian analisis, tetapi
yang paling penting dia harus sadar pembatasan- pembatasan pengukuran dalam
analisis. Seorang ahli analisis tidak perlu seorang ahli elektronika. Selama
analisis dengan metode instrumen (modern) tersebut, keterampilan elektronik
tidaklah terlalu diperlukan dari seorang ahli analis. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas mengenai "Peranan Kimia Analisis dalam industri
farmasi, laboratorium, puskesmas/klinik atau rumah sakit/apotek, BPOM dan dalam
penelitian".
1.2 Tujuan
Mengetahui penerapan
ilmu kimia analisis didalam industri farmasi, di laboratorium, puskesmas atau
klinik / apotek atau rumah sakit, BPOM, dan penelitian serta dalam kehidupan
sehari-hari.
1.3 Manfaat
Untuk mengetahui
penerapan ilmu kimia analisis didalam industri farmasi, di laboratorium,
puskesmas atau klinik / apotek atau rumah sakit, BPOM, dan penelitian serta
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
Kimia analitik tidak hanya digunakan di
bidang kimia saja, tetapi digunakan juga secara luas di bidang ilmu lainnya.
Penerapan kimia analisis digunakan
secara luas di dalam berbagai bidang. Dalam setiap analisis, pemilihan metode
merupakan masalah yang terpenting, karena metode yang akan dipilih harus
disesuaikan dengan:
1.
Tujuan analisis
2.
Macam bahan yang akan dianalisis
3.
Jumlah bahan yang akan dianalisis
4.
Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan
5.
Lama waktu yang diperlukan untuk analisis
6. Peralatan yang
tersedia
2.1 Penerapan Ilmu Kimia Analisis Di dalam Industri
Farmasi
Aplikasi atau penerapan kimia analisis dalam
industri farmasi, diantaranya adalah:
1. Identifikasi
obat dan karakterisasi
Identifikasi
obat dan karakterisasi meliputi bukti dari struktur seperti gugus fungsional,
berat molekuler dan struktur molekuler dengan teknik kromatografi inframerah
(IR), UV-Visible Spektroskopi (UV), Mass Spectroscopy dan NMR Spektroskopi.
2.
Kualitas obat
Kimia
analisis digunakan dalam industri farmasi untuk menganalisis kualitas obat
seperti pengujian kadar logam, kotoran manufaktur, produk degradasi, isomer
(termasuk stereo isomer dan enantiomer), dan adanya polimorf dapat ditentukan
dengan teknik titrasi, HPLC (High Performance Liquid Chromatography),
spektrometri massa, kromatografi gas dan Xray Difraksi Spektroskopi.
3.
Prosedur yang
digunakan untuk pengujian bahan baku obat (API)
Kimia
analisis digunakan untuk pengujian bahan aktif farmasi atau API (Active
Pharmaceutical Ingredient) yang digunakan sebagai produk obat.
2.2 Di Laboratorium
Pemanfaatan Analisis kimia di dalam laboratorium
digunakan untuk menganalisis bahan-bahan kimia sebagai bahan dasar obat-obatan.
Obat dibuat berdasarkan basil penelitian dalam laboratorium terhadap proses dan
reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit.
Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses pelarutan obat dan
sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
Penerapan kimia analisis di dalam puskesmas, klinik,
atau rumah sakit dilakukan di dalam laboratorium.
2.3 Puskesmas Atau Klinik / Apotek Atau Rumah Sakit
Ilmu
kimia analisis diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji
kesehatan, laboratorium, pembuatan alat pencuci darah, pembuatan materi
sintesis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
Dalam
ilmu kesehatan dan kimia klinis, analisis barbiturat, keracunan makanan,
deteksi vanadium, arsen dalam kuku dan rambut dapat dilakukan secara
spektroskopi. Analisis kobalt dalam vitamin B12, besi dalam hemoglobin darah
dan isolasinya dapat dilakukan dengan teknik elektroforesis atau permeasi gel (gel
permeation), dan lain-lain ( Melvin, M.,1987).
Analisis kimia di
laboratorium rumah sakit menggunakan bahan-bahan kimia untuk mengecek infeksi
dalam sampel darah. Penggunaan radiosotop untuk mendeteksi berbagai jenis
penyakit. Misalnya, 131I digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada
kelenjar tiroid. 67Ga digunakan untuk memeriksa kerusakan getah
bening. Penggunaan zat-zat kimia (reagent) tertentu untuk mendeteksi ada atau
tidaknya virus HIV dalam darah.
Untuk mendiagnosis suatu penyakit pada
manusia diperlukan suatu analisis kimia, sebagai contoh : tingkat konsentrasi
bilirubin dan enzim fosfatase alkali dalam darah menunjukkan adanya gangguan
fungsi liver. Tingkat konsentrasi gula dalam darah dan urin menunjukkan
penyakit gula.
2.4
BPOM
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) adalah lembaga pemerintah yang bertugas melakukan regulasi,
standardisasi, dan sertifikasi produk makanan dan obat yang mencakup
keseluruhan aspek pembuatan, penjualan, penggunaan, dan keamanan makanan,
obat-obatan, kosmetik, dan produk lainnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan atau
disingkat Badan POM adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi
peredaran obat-obatan dan makanan di Indonesia.
Ilmu Kimia Analisis
sangat berperan penting dalam BPOM untuk melaksanakan tugas dalam penelitian, pengawasan
dan penjaminan mutu terhadap olahan makanan ataupun obat-obatan yang ada di
indonesia, diantaranya berperan dalam :
A.
Pengaturan,
regulasi, dan standardisasi makanan dan obat-obatan
B. Lisensi
dan sertifikasi industri di bidang farmasi berdasarkan cara-cara produksi yang
baik
C. Evaluasi
produk sebelum diizinkan beredar
D. Post
marketing vigilance termasuk sampling dan pengujian laboratorium, pemeriksaan
sarana produksi dan distribusi, penyidikan dan penegakan hukum.
E. Pre-audit
dan pasca-audit iklan dan promosi produk
F.
Riset terhadap
pelaksanaan kebijakan pengawasan obat dan makanan
Contoh
penerapan kimia analisis dalam BPOM pada metode analisis kosmetik meliputi
(BPOM RI, 2011):
a.
Identifikasi
Asam Retinoat, identifikasi Bahan
Pewarna, identifikasi dan penetapan Kadar Hidrokinon, serta identifikasi
senyawa Kortiskosteroid dalam Kosmetika secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). (BPOM RI, 2011)
b. Penetapan
angka kapang khamir dan uji angka lempeng total serta uji efektivitas
pengawet dalam kosmetika
c. Identifikasi
dan penetapan kadar pengawet dalam kosmetika secara kromatografi lapis tipis
(klt) dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).
2.5 Penelitian
Aplikasi kimia analisis pada setiap
bidang penelitian antara lain:
1. Dalam
ilmu-ilmu lingkungan,
Pemantauan
pencemaran udara dan air adalah suatu masalah yang sangat vital. Pemantauan
adanya polutan SO2, CO, dan CO2 secara berkesinambungan
dapat dilakukan dengan spektroskopi inframerah, atau spektroskopi fluoresensi.
Sedangkan untuk memeriksa oksigen yang terlarut dan kandungan klor dalam air
dapat dilakukan dengan potensiometri atau kolorimetri.
2. Dalam
ilmu pertanian
a. Analisis
pestisida atau insektisida dalam tumbuh-tumbuhan hasil panen dapat dilakukan
secara kromatografi gas (Gas Chromatography / GC) atau kromatografi cair
kinerja tinggi (High Performance Liquid Chromatography / HPLC).
b. Penetapan
ratio kalium, natrium, dalam pupuk dapat dilakukan secara spektroskopi serapan
atom atau spektroskopi nyala emisi.
3. Dalam
bidang elektronik
Dalam bidang elektronik, analisis
unsur-unsur runut (trace elements) seperti germanium dalam semikonduktor
dan transistor, penentuan selenium, kalsium dalam sel-sel foto dilakukan secara
spektroskopi emisi atau analisis aktivasi neutron (Wuilloud, R.G., Wuilloud,
J.C., Olsina, R.A., dan Martinez, L.D., 2001).
4. Dalam
bidang oseanografi, geologi, dan ilmu-ilmu astronomi, kimia analisis digunakan
secara luas. Analisis kimia air laut, analisis batu-batuan untuk mengetahui
kuantitas mangan dan aluminium atau analisis secara cepat untuk unsur-unsur
dari sampel batuan bulan dapat pula dilakukan dengan cara spektroskopi.
2.6 Kehidupan Sehari-hari
Ilmu kimia
yang berhubungan erat dengan semua indera manusia, yaitu penglihatan.
Pendengaran, perasaan, dan penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu
loncatan ke ilmu lain. Ilmu kimi menolong seseorang untuk mempelajari bidang-
bidang ilmu lainnya.
Banyak contoh
dari bidang kimia dapat diberikan, yang menekankan kegunaan ilmu kimia. Namun,
disamping aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan dalam
kehidupan sehari- hari. Bahan kimia sering ditakuti oleh sebagian orang yang
mungkin tidak mengerti kimia.
Pemanfaatan kimia analis dalam sehari-hari:
1. Dimanfaatkan dalam pembuatan sabun,
deterjen, pasta gigi, dan kosmetik.
2. Penggunaan polimer pengganti untuk
kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam
telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC),
3. Kebutuhan makanan juga menjadi
bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan
pengawetan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aplikasi
atau penerapan kimia analisis dalam industri farmasi, diantaranya adalah: Identifikasi
obat dan karakterisasi, Kualitas obat, dan Prosedur yang digunakan untuk
pengujian bahan baku obat (API). Di dalam laboratorium digunakan untuk menganalisis bahan-bahan kimia
sebagai bahan dasar obat-obatan. pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat
kedokteran. Di Puskesmas Atau Klinik / Apotek Atau Rumah Sakit diperlukan untuk mengatasi berbagai
kasus, seperti uji kesehatan, laboratorium, pembuatan alat pencuci darah,
pembuatan materi sintesis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
Di
dalam BPOM Pengaturan, regulasi, dan standardisasi makanan dan obat-obatan, Dalam bidang penelitian antara
lain:dalam ilmu-ilmu lingkungan, dalam ilmu pertanian, dalam bidang
elektronik, dalam bidang oseanografi, geologi, dan ilmu-ilmu astronomi.
3.2 Saran
Sebaiknya
diberikan wacana yang lebih banyak kepada para pembaca bahwa peranan kimia
analis sangat penting dalam segala bidang terutama pada kehidupan sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Hargis, L.G. (1988). Analytical
Chemistry. Principles and Techniques. New Jersey:
Prentice
Hall, Inc.
http://analyticalchemistry.hpage.com
Khopkar, S.M. (1990). Konsep
Dasar Kimia Analitik. Jakarta: ill-Press.
Melvin M. (1987). Electrophoresis Analytical Chemistry by
Open Learning. Chichester: John Wiley & Sons.
Wuilloud, R.G., Wuilloud,
J.C., Olsina, R.A., dan Martinez, L.D. (2001). Speciation and Preconcentration
ofvanadium (V) and vanadium (IV) in Water Samples by Flow Injection Inductively
Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry and Ultrasonic Nebulization. The
ANALYST. Vol. 126.715-719.
MAKALAH KIMIA ANALISIS
“PENERAPAN
KIMIA ANALISIS”
Oleh:
1.
A’afif Amirul Amin (1413206001)
2.
Arum Fajarwati (1413206007)
3.
Dwi Ambika P. (1413206015)
4.
Narrullita Erriga P. (1413206030)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKes KARYA PUTRA BANGSA
TULUNGAGUNG
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “PENERAPAN
KIMIA ANALISIS” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Bapak Arif Santoso selaku Dosen mata kuliah Kimia
Analisis Stikes Karya Putra Bangsa yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
pentingnya peranan ilmu kimia analisis dalam berbagai bidang yang meliputi
bidang industri farmasi, di laboratorium, di puskesmas atau klinik, rumah sakit
/ apotek, dan BPOM serta dalam bidang penelitian.
Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat dengan menambah pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tulungagung,
12 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan………………………………………………………..………….2
1.3 Manfaat………………………………………………………..………...2
BAB II ISI
2.1 Penerapan Ilmu Kimia Analisis Di
dalam Industri Farmasi............... 3
2.2 Di Laboratorium....................................................................................... 4
2.3 Puskesmas Atau Klinik / Apotek Atau
Rumah Sakit........................... 4
2.4 BPOM..........................................................................................................5
2.5 Penelitian.................................................................................................... 7
2.6 Kehidupan
Sehari-hari.............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………........9
3.2 SARAN……………………………………………………………….........9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………........10
Comments
Post a Comment